24.5.13

Dewi Purwati, Sahabat (Mengerti dan Pengertian)


Dewi Purwati

Bagaimana kita ketemu dan menjadi teman karib, aku ingat-ingat lupa, karena hal itu sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu, saat kami masuk ke sekolah menengah, saat pengumuman masuk jurusan di akhir mos sekolah, aku yang hampir saja tertindih banyak orang karena berebut melihat nama masing-masing, akhirnya bisa keluar namun topi keranjang tahu ku tertinggal, Oh my god. Semua orang lari sana, lari sini gila kayak berebut nyari harta karun, padahal nyari kursi kosong. rpl dikumpulkan dalam satu tempat  karena telat kursinya habis. aku bingung harus duduk dimana lalu aku lihat dia dan temannya duduk dan aku duduk disamping mereka. karena asyik atau mungkin serius mendengarkan pembicaraan guru korpro, kok tempat duduknya jadi luas. "loh temenna kamana?"tanyaku "pindah jadi rpl 1." "Oh, ngke dudukna bareng deui nya senen" "enya" itu awal ketemu kita.



Hari seninnya aku parno luar biasa udahjam stengah 7, dia belum dateng, yang mana ya orangnya akupun lupa mukanya ditambah kita semua para wanita memakai kerudung. aku takut dia duduk dengan orang lain dan aku sendirian. aku liat terus orang-orang bermunculan "dia bukan?" "dia bukan?" "bukan" "dia bukan?" "bukan" "dia bukan?" dia senyum saja "itu dia"

Selama pelajaran perdana dimulai, itu saat-saat menegangkan dan penuh ke kantukan hehe. aku lihat ada yang aneh dari dia, dia selalu menuliskan lafadz bismillah (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ) sampai satu halaman lebih bukunya terpenuhi. aku tanya dia kenapa, "dewi mah sok kieu mun keur gelisah teh?" aku tanya ada masalah keluarga? "heunteu" dia selalu mengelak ketika aku menanyakan sesuatu, ada apa dengan dia ya? lebih dari satu minggu aku lihat dia terus-menerus menulis lafadz bismillah. aku jadi khawatir. hanya itu yang aku ingat saat aku sadar akan adanya dewi purwati hee

Dewi Purwati(20) Dewi, DP, Depew,Phew, Phe, banyak skali ni nama aliasnya. itu yang kami (sahabat-sahabatnya) berikan kalau aku sudah terbisa manggil dia DP. Kelas X, XI kami bersama sampai Prakerin juga kami bereng-bareng. ibarat katanya gue ga bisa lepas dari induknya??? walaupun pernah suatu kejadian saat prakerin aku merasa diacuhkan dan aku menangis membiarkan dia merasa bersalah hehe mianhae *Maaf. Dia termasuk anak rajin, ulet dan pintar, namun pada semester 2 Kelas XI dia merasa sedih saat pembagian rapot, saat itu yang ingin aku katakan dan tidak jadi aku katakan "Tidak, apa-apa, di kelas ini semuanya dipintar hanya saja ada yang benar-benar diatas kita". Dia juga sedikit agak kikuk hehe dia kaku kalo ngomong sama aku, ga tau kenapa mungkin karena aku orangnya agak lebay juga sedangkan dia pendiam awalnya. di Kelas XII kami tepisahkan aku berada di RPL 2, Oh no! dan saat pemisahan itu aku menangis, dan aku lihat dia menangis juga. aku ga akan lupa saat itu aku sangat sedih karena masih tergambar jelas difikiranku. masa-masa awal kelas XII itu aku merasa berat ngejalaninnya. karena sabahat-sahabatku terpisah di kelas sebelah, hanya ada Mae dan Nuy. Sedihnya....

Namun saat Ujikom kami merasakan kebersamaan belajar bersama lagi. sampai sampai menginap di rumahku 3 hari 2 malam. dan saat Perpisahan Sekolah di Ciater kami kembali bersama sahabat-sahabat lainnya saling bermain.

Dia orang yang pertama yang menginginkan antara sahabat jangan sampai berantem, dia sangat berperasaaan, dan peka akan hal-hal yang tidak membuatnya merasa nyaman. Rumah dia adalah central dimana kita akan saling mengunjungi atau berkumpul. dia yang menyatukan aku, nj dan pupu, inen, ita dan pipit menjadi bagian dari persahabatan kami.

Sampai saat ini kami masih tetap bersahabat walaupun teman dan sahabat kita bertambah dimasing-masing lingkungan kerja atau rumah, tapi kami tetap yang utama. yang aku tunggu saat ini dari dia yaitu
"Undangan Pernikahan" :D


Share: